Korban Tewas Jadi 3, Ada Yang Terlibat Perakit Senpi di Bungker

 


Pringsewu  (MB),--Lampung. Terduga teroris yang tewas saat penggerebekan Densus 88 bertambah satu sehingga totalnya jadi tiga di Register 22 Waywaya, Pekon (Desa) Margosari, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung.


Di lokasi lain, Kampung (Desa) Sendang Baru, Kecamatan Sendang Agung, Kabupaten Lampung Tengah, Densus 88 menyita  lima laras panjang, puluhan peluru,  sejumlah senjata tajam, dan beberapa buku.


Pada saat penggerebekan yang dilakukan Densus 88 sejak Rabu malam (13/4/2023) hingga Kamis (13/4/2023),  warga sekitar mendengar suara kontak senjata dari kedua pihak.Hingga Jumat (14/4/2023), suasana masih mencekam di sekitar TKP, kata Kepala Pekon Margosari, Syayidul Ghofur. Warga berdiam diri di rumah masing-masing ketika hilir mudik petugas Densus 88  didampingi anggota Polri dan TNI.


Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika membenarkan penggerebekan terduga teroris di Register 22 Way Waya, Pekon Margosari. Polda Lampung ikut membantu penggerebekan tersebut.

Meski begitu, kata dia, rincian penggerebekan menjadi  wewenang Mabes Polri untuk menjelaskan.Densus 88 Antiteror Polri mengungkap peran enam tersangka terorisme yang ditangkap di wilayah Lampung. 


Menurut Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar, tersangka N alias BA, sebelumnya telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak tahun 2016.


Ia merupakan sosok pembantu pelarian Zulkarnain pelaku Bom Bali 1. Selain itu, N juga disebut sebagai pentolan dari kelompok Jamaah Islamiyah (JI) di Lampung dan bertugas mencari dan menyimpan senjata api.


Bahkan, pelaku N juga membuat bunker yang digunakan sebagai bengkel merakit senpi. N alias BA ini membuat bunker untuk pembuatan senjata rakitan yang tahun 2019-2020 kita ungkap pada saat penangkapan Upi Lawanga.


"(Senjata api) Itu sebenernya buatan N alias BA ini,” kata Aswin di Jakarta, Kamis (13/4/2023).

Tersangka N merupakan tokoh sentral dan berperan menyembunyikan DPO JI lainnya. Aswin menyebut yang bersangkutan membantu menyembunyikan tersangka Bom Bali 1 Zulkarnaen dan perakit bom Poso Taufik Bulaga alias Upik Lawanga selama di Lampung.  (Rilis/Hadi Haryanto).